Palu Bagus! Apa yang Bagus di Palu, Sulawesi Tengah

ADAKAH yang bagus di Palu, Sulawesi Tengah? Ini pertanyaan seorang teman saya, yang spontan begitu mengetahui saya telah memutuskan pindah ke kota Palu, Desember 2007 silam. Waktu itu, saya menjawab sekenanya: "Peluang, itulah yang Bagus di Palu. Tapi ternyata, bukan hanya itu!
Rancangan yang terinspirasi Jembatan Palu sebagai Icon kota,
dirancang Fikri, seorang members @palu-bagus

Saya tentu harus berterima kasih kepada kawan ini, terutama pertanyaannya! Berkat pertanyaan itu, mendorong, atau tepatnya memaksa saya mencari dan menemukan yang Bagus di Palu. Alhamdulillah, saya menemukan banyak hal-hal Bagus. Benar kata natz kitab Injil: Carilah maka kamu akan mendapat! Saya ingin berbagi dua hal bagus berikut ini, pada kesempatan ini!

Listrik!
Saya tiba di Palu dalam kondisi listik masih sering padam. Ini memaksa warga kota memakai listik sehemat-hematnya. Warga terbiasa tidur nyeyak tanpa pendingan! Suhu udara dingin di malam hari, cukup membantu. Jika suhu menaik di pagi hari, mendorong orang bangun lebih dini!
Saya menemukan, warga kota lebih banyak menghabiskan waktu berkumpul dengan keluarganya di rumah masing-masing. Jarang ada yang keluyuran, bahkan sampai pagi, seperti di Jakarta atau Makassar! Ketika masalah listrik berhasil diatasi seperti sekarang ini, warga tetap pada kebiasaan menggunakan listrik, seperlunya! Itulah sisi Bagus dari terbatasnya aliran listrik. 

Angkot!
Saya pengguna Angkot di Palu. Dengan segera saya temukan perbedaan antara Angkot di Palu dengan daerah asal saya: Makassar. Jika di Makassar, angkot disebut Pete-pete,  di sini disebut Taxi. Pete-pete di Makassar punya jalurnya sendiri, di sini suka-suka sopirnya. Memang ada label jurusan  dipasang mencolok di depan dasbord, tetapi tidak pernah bisa dipatuhi.

Setiap kali menahan angkot, selalu dimulai dengan komunikasi. "Mau ke mana," sopir bertanya. Penumpang akan menyebut tujuannya. Dengan cepat sopir menentukan, apakah akan memuat atau tidak. "Maaf, belum lewat ke arah sana," kata sopir bila menolak.
Percakapan macam ini, tentu jarang terjadi di Makassar. Penumpang lebih aktif mencari nomor angkot yang melayani jaluar tujuan. Anda cukup mengancungkan tangan bila ingin menumpang, dan berteriak, "kiri" bila hendak turun!

 Jika dibandingkan dengan sopir pete-pete, sopir taksi di Palu  lebih terbiasa berpikir dan memutuskan cepat! Hal ini tentu Bagus buat mereka! Buat pemumpang, memang ada ektra time untuk membiarkan penumpang lain diantar ke tujuan, tatapi ada juga Bagusnya lho. Cerita dengan sesama penumpang jauh lebih panjang, Mereka juga diantar ke tujuan, tanpa perlu menyambung lagi!

Saya banyak dapat kenalan baru di Angkot, dengan praktik memulai Obrolan Kecil yang saya baca dari buku Seni Memulai Pembicaraan oleh Debra Fine dan Obrolan Yang Bikin Kamu Kaya, karya Don Gabor, terbitan Gramedia.

Memang belakangan, para sopir taksi di Kota Palu mengeluhkan berkurangnya penumpang. Penetrasi kendaraan roda dua yang luar biasa belakangan memang ikut menekan jumlah penumpang.Bagusnya, ini memaksa mereka, memilih spesialisasi. Misalnya, ada yang khusus mengantar anak-anak sekolah! Hanya keluar pada saat mengantar dan menjemput. Selebihnya melakukan aktiviti lain! Ada juga yang carter antar jemput karyawan swalayan, dan masih banyak lagi.

Saya tidak banyak menggunakan taksi benaran, yang disini disebut Argo! Biasanya 'terpaksa' naik Argo bila mengejar jadwal pesawat ke Bandara. Peranh suatu ketika saya disuguhi foto-foto slide gadis-gadis cantik di layar vidio yang tersedia di Argo. Rupanya, sopirnya berprofesi ganda! "Servis ekstra, Mas," begitu katanya!  Tapi, bagus juga idenya!

Palu Bagus!
Salah satu sudut The Hidden Paradise di Kadidiri, Togean Island.
Foto oleh Wulan, members @palubagus yang berkunjung ke sana baru-baru ini.
Belakangan ini, saya ikut komunitas Palu Bagus. Anggotanya anak-anak muda kota Palu yang ingin lebih mengangkat hal-hal bagus dari Palu, Sulawesi Tengah. Terutama, seni budaya, keindahan alam, kulinary, persaudaraan lintas budaya, pendidikan, kesehatan, penghijauan kota!

"Kami ingin lebih dikenal dengan hal-hal bagus, bukan melulu yang negatif," begitu kata mereka. Komunitas Palu Bagus punya laman di Facebook dengan members hampir seribuan. Ada juga akun @palu-bagus di Twitter , bahkan sudah memiliki laman Blog Palu Bagus di  MyOpera yang berisikan artikel-artikel potensi budaya dan pariwisata di provinsi Sulawesi Tengah.

Soal teror dan kekerasan yang belakangan jadi berita di media? Memang ada fakta soal teror, juga soal bentrok antarkampung! Tapi, seperti Anda tahu, berita media  cenderung melebih-lebihkan. Blow Up! 
Tapi, bagusnya kota Palu dan Sulawesi Tengah jadi diingat orang lagi! Bukankah, aksi-aksi teror  dan bentrokan itu salah satu bentuk mencari perhatian? Memang menakutkanlah bentrokan dan teror itu! 

Bagusnya, hal itu membangunkan banyak orang yang semestinya bekerja, justru tidur! Selain itu, kondisi ini menyadarkan kita semua, betapa penting dan berarti kita merawat kebersamaan yang sudah terbangun sejak dahulu di sini: Sulawesi Tengah yang dihuni hampir semua suku menjadi miniatur Indonesia di garis Khatulistiwa!  Dan, Komunitas Palu Bagus sudah memulainya, di saat yang Tepat!

Artikel ini untuk menyambut dan ikut memeriahkan Kopdar Blogger Nusantara tahun 2012,  yang akan dilaksanakan di Gedung LAN, Jalan Raya Baruga Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 9 hingga 11 November ini.



Salam dari Palu

Step








Baca Sambungan :“Palu Bagus! Apa yang Bagus di Palu, Sulawesi Tengah”

Chantal, Bagaimana Ia Mengubah Image Jurnalist

Dahulu, di kelas-kelas jurnalitik mahasiswa senang tampil urakan. Berpakaian seenaknya, rambut dibiarkan acak-acakan. Jurnalist tidak perlu penampilan. Yang penting otak. Kecerdasan.

Presenter cum jurnalist, Chantal Della Concetta dan kawan-kawan telah mengubah banyak hal.
Sekarang, kelas jurnalist dipenuhi pria dan wanita yang menjaga penampilan. Selain otak, anda perlu tampil smart!

Paduan image seksi dan cerdas pada diri presenter berita, kini infotainment di TV Nasional ini, barangkali telah  mengubah image jurnalist untuk selamanya.
"Perempuan yang pintar menurut saya itu seksi. Perempuan yang percaya diri juga seksi," tegas Chantal.
 

Berkunjung

Pagi ini saya bertamu ke "rumah"  Chantal Della Concetta. Di depan pintu masuk, ada tulisan "Love Needs Sacrifice, without losing our Right as a human Being-cdc."

Chantal,tak ada di rumah. Maklum, ini hari libur, munking lagi piknik dengan si buah hatinya. Atau lagi sibuk menyiapkan acara barunya di Trans TV,  Sexophone!

Jadi saya hanya bisa melihat-lihat. Album di rumahnya, foto dirinya waktu bayi. Tembem!

Lahir di Bandung tanggal 27 Juli 1980. Chantal menikmati masa kecil menyenangkan. Memanjat pohon, pergi menangkap ikan dengan ember dan saringan, dan bermain di sawah. Sambil itu, ia belajar semangat untuk berjuang hidup sambil menyerap nilai-nilai kehidupan dari kedua orang tuanya.

Saya tergoda mengintip galerinya, yang dipenuhi foto-foto keluarga, aktivitinya, dan foto diri dalam aneka gaya, termasuk launch rumah barunya: www.chantaldellaconcetta.com


Saya terhalang ketika hendak masuk ke ruang ms chantals class. Saya dilarang masuk. Anda harus punya kuncinya.
Beruntunglah, saya masih bisa menintip ruang Chatty-chant yang berisi dokument bincang-bincang  Chantal dengan pelbagai figur terkenal. Di sana ada Fitria yusuf entrepreniur sekaligus penulis buku, novelis Djenar Maesa, penyanyi Titi Dj, komedian Tika Panggabean dan lain-lain.
 

Karier Jurnalistik

Chantal mengawali karir jurnalistiknya di tahun 2003 sebagai reporter cum presenter untuk Metro TV,stasiun televisi berita pertama di Indonesia.
Dia telah membawakan beragam program. Mulai dari Headline News, Breakfast Club, Public Corner, Suara Anda, hingga program-program berita reguler Metro TV.

Di tahun 2007 ia pindah ke RCIT dan bersama team redaksi Seputar Indonesia memperoleh penghargaan sebagai program berita terfavorit Panasonic Awards.

Dua tagun berturut-turut, 2009 dan 2010, Chantal dinominasikan sebagai newspresenter terfavorit oleh Panasonic Awards.

Nah, sejak 2010 Chantal mengambil keputusan beralih dari presenter news ke infotainment.
Belakangan dia mengatakan keduanya, ternyata, sama prosesnya.
 
Jurnalist  Seksi

Mengapa Chantal tidak keberatan diklaim salah satu ikon wanita seksi nasional?
 

"Buat aku imej seksi itu confident. Seksi itu kita merasa nyaman untuk tubuh kita, kenapa kita takut ama tubuh kita," katanya.

Jadi, Anda mau katakan pria juga seksi?

"Ya,semua orang berhak untuk menjadi seksi. Baik laki-laki ataupun perempuan. Karena setiap orang mempunyai tipikal keseksian yang tak sama," .


Maksudnya?


"Seksi itu bukan hanya terpaku pada bentuk tubuh yang menawan. Sebuah intelektualitas juga menunjang keseksian seseorang. Perempuan yang pintar menurut saya itu seksi, perempuan yang percaya diri juga seksi," tegasnya.
 

Profesi sebagai news anchor sekaligus  jurnalis begitu melekat pada diri Anda. Apa rahasia Anda sebagai seorang news anchor serta jurnalis yang baik?

"Sebetulnya bekal yang diberikan adalah satu, yakni niatan, bahwa kita percaya bisa melakukan apapun yang kita impikan. Meskipun kita sering merasa saya masih kurang ini dan itu, itu tuh masih bisa dilakukan asalkan dengan niat dan juga mau belajar,"



Ada bilang, berita infotainment sama saja berita pada umumnya?


"Sebagian orang memang berpandangan, kalau berita infotainment memiliki sisi perbedaan dengan berita pada umumnya yang biasa dikemas dalam program-program news. Bahkan berita-berita infotainment, cenderung dipandang sebelah mata meski banyak disukai masyarakat. Namun, Anda tahu,  yang dilakukan para wartawan infotainment mencari berita, sama seperti jurnalis di bidang lain," jelasnya.

"Teman-teman yang di dunia infotainment kan melakukan proses yang sama dengan yang dilakukan oleh teman-teman news, seperti jurnalis kebanyakan.  Jadi, baik infotainment maupun news, sama-sama produk jurnalistik," tegas Chantal.


Aha, saya mendapatkan bagi pembaca,  tips suskses Chantal sebagi jurnalist:

Pertama,  manfaatkan social media untuk membantu promosi diri sendiri.
Kedua, memanfaatkan blog untuk mengasah kemampuan menulis.
Ketiga, Folow orang-orang yang memang orang jurnalist di Twitter atau Facebook


Kada dia, perlu belajar kepada jurnalis lebih senior agar kita bisa belajar dari pengalamannya.
Terutama karena memang profesi ini bukanlah suatu yang instan.




Blog
Gimana caranya supaya bisa memanfaatkan blog sebagai ajang menulis?


 "Kan menulis itu bukan sesuatu yang tiba-tiba bisa itu kan butuh pengalaman dan ketekunan, sering dilakukan supaya itu makin bagus."

Chantal  juga mengaku menjadi jurnalis adalah suatu yang sulit. Namun sulit bukan berarti tidak bisa dilakukan. Dengan kredibilitas yang dibangunnya bertahun-tahun  sebagai jurnalis membuatnya bisa meraih posisi saat ini.
 

"Sulit lah aku rasa untuk jadi jurnalis itu dari awal yang nggak tahu apa-apa, untuk memperoleh posisi menjadi jurnalis senior tentu perlu perjuangan dan kerja keras gitu, itu bukan didapat dari hasil yang instan kita buktikan itu dari pekerjaan pekerjaan yang kita lakukan dengan kredibilitas juga integritas hasil kerja yang bagus itu dibangun dari situ jadi nggak tiba-tiba, sulit, iyah pasti sulit tapi kenapa nggak bisa, pasti bisa," tandasnya pada sebuah wawancara.

Oh ya, jika Anda juga ingin berkunjung rumah Chantal, alamatnya di sini:
http://www.chantaldellaconcetta.com/home. Temui Shantal segera di "halaman" profesionalnya, pergilah ke sini http://www.facebook.com/chantaldellaconcetta

Data: dari berbagai sumber.
 
Baca Sambungan :“Chantal, Bagaimana Ia Mengubah Image Jurnalist”

Para Putri Tidur Menanti Ciuman Anda di Ukraina

Bayangkan, diri Anda jadi salah satu Pangeran yang "berhasil" membangunkan Putri Tidur ini, dengan ciuman.
 
Bukan seorang pangeran tampan yang akhirnya memberi kecupan di bibir buat Putri Tidur dari Ukraina yang berbaring di atas meja marmer dengan kamera di sekelilingnya. Meski tak seperti di kisah dongeng, sang putri tidak terbangun.
"Saya tidak yakin akan menikahi gadis ini, saya hanya ingin tahu akankah dia membuka mata," kata perempuan muda yang berani mencium si putri tidur, sementara para pengunjung lelaki malah tak berani.

Putri Tidur ini bisa ditemukan di Museum Seni Nasional Ukraina dan ia menunggu untuk dinikahi.

Para pengunjung di penampilan unik berjudul "Sleeping Beauty" diizinkan untuk mencium beberapa relawan yang berperan sebagai Putri Tidur -- hanya saja mereka wajib menikahi sang putri jika ciuman mereka berhasil membangunkannya.

Mereka yang ragu merajut komitmen dengan orang asing hanya boleh melihat sang putri tidur mengenakan gaun putih di ruangan redup, namun tak boleh mencium.

"Saya tak siap mencium seorang perempuan dalam kencan pertama, dan ini baru pertama kalinya saya melihat dia," kata Oleksandr Dankov, 43, setelah memutuskan tak mencium Putri Tidur.

Namun ia menambahkan, "Mungkin saya akan datang lagi," katanya pada AFP.

Yana Krasnokutska, 23, malah lebih berani.

"Ini adalah kisah dongeng, jadi saya penasaran mencobanya," kata perempuan itu pada AFP, tersenyum setelah mencium si putri di bibir.

Penampilan Putri Tidur ini adalah karya seniman Ukraina-Kanada Taras Polataiko yang merancangnya dalam dua tahun terakhir.

Ia terinspirasi oleh dongeng populer di mana seorang putri dikutuk dan tidur ratusan tahun, bersamaan dengan kerajaannya. Putri itu akhirnya terbangun dengan ciuman dari seorang pangeran yang mencintai dia.

Perempuan-perempuan yang menjadi relawan proyek ini bergantian tidur dua jam sehari, masing-masing dengan istirahat 30 menit.

"Ide utama di balik proyek ini adalah kesabaran," kata Polataiko ke AFP.

"Kita bisa sabar untuk waktu yang panjang. Sementara Putri Cantik tertidur, kerajaannya ikut tertidur. Saat kerajaannya bangun, si Cantik harus ikut terbangun."

Polataiko mengatakan bahwa ia sengaja memilih wanita-wanita atraktif yang memang mencari pasangan serius untuk menjadi relawan.

"Kelima gadis yang saya pilih sangat cantik, cerdas, dan mencari cinta sejati," kata dia. Awalnya Polataiko berencana hanya menampilkan satu Putri Tidur, namun kemudian ia memberi kesempatan buat gadis-gadis lain.

"Ada tiga sampai empat pengunjung setiap hari yang berniat membangunkan Putri Tidur, baik laki-laki maupun perempuan," ujar dia.

"Ini bukan agen cari jodoh. Ini adalah keajaiban, dongeng. Tak ada yang tahu bagaimana akhir kisah ini," kata Polataiko.

Natalya Bakovskaya, 27, adalah Putri Tidur pertama yang melakukan aksi tidur menanti pangeran tampan. Ia mengetahui proyek ini setelah saudara perempuannya memberi tahu akan panggilan casting di televisi.

"Saat proyek ini mulai, saya benar-benar mendalami peran ini dan rasanya seperti sebuah dongeng," ujar dia.

"Pada hari pertama saya sulit tidur karena banyak kamera dan pengunjung, namun kemudian saya menikmati istirahat dua jam di tengah hari dan bahkan bisa merasa ngantuk," kata Bakovskaya.

Dia tak membuka mata sehingga tak pernah menemukan sang pangeran, namun salah satu ciuman yang ia dapatkan "sangat dikenang".

Kemudian dia mencoba menonton video untuk menemukan pria muda yang memberinya ciuman pada hari pertama, namun tak berhasil.

Akhirnya dongeng itu berakhir dengan unik saat Putri Tidur keempat membuka mata dan menemukan, bukan seorang pangeran, tapi seorang putri.

"Saya sangat kaget saat membuka mata dan melihat seorang gadis," kata penerjemah Yana Gurzhiy, 24, setelah dia memutuskan membuka mata setelah menerima ciuman di dahi.

Ukraina tak mengizinkan pernikahan sesama jenis, maka tak mungkin buat Gurzhiy untuk menikahi putri pemberi ciuman, namun ia merasa memiliki hubungan dengan wanita yang menciumnya, yang ia sebut Katya.

"Saya percaya ini bukan kebetulan kami bertemu seperti ini. Dia orang yang sangat menarik, jadi saya harap kami akan memiliki hubungan rekanan yang profesional atau kreatif."

Pameran ini berakhir pada 9 September. Jika, Anda punya nyali, ditunggu tahun berikutnya.

Oleh Zoya Zhminko | AFP News
Baca Sambungan :“Para Putri Tidur Menanti Ciuman Anda di Ukraina”

Kopi Jahe Arab dari Palu

Nikmatnya Kopi Jahe
Saya dapat kejutan dari Sahabat saya, Nayef siang ini di Bandara Mutiara Palu. Sajian Kopi Jahe Arab!

Sudah menjadi kebiasan saya, nongkrong sambil ngobrol dengan Nayef sambil menunggu penerbangan. Sahabat saya ini, seorang keturun Arab. Nayef menjaga Oulet Ngataku milik Dinas Pertanian, yang menyediakan aneka produk industri rumah tangga binaannya. Bawang Goreng Palu yang terkenal, Abon ikan dan Sapi, serta aneka makanan tradisional.

Kopi Jahe Arab tidak dipajang di Outlet. Nayef hanya menawarkan ke pengunjung yang berminat. "Itu pun, tidak selalu saya sempat beli," katanya. Entah bagaimana, Nayef terpikir untuk menawarkan ke saya. Aromanya memang khas, harum. Rasanya mix kopi dan jahe.Tenggorokan terasa legah. Karena begitu senangnya, saya seger meng-update status di FB:

"Memiliki sahabat di mana-mana, sungguh berkat tersendiri. Sambil menunggu @Lion Air di Mutiara Airport, disugukan Kopi Jahe Arab di Autlet Ngataku...Thanks, Bro Nayef. Demikian tulis saya.

Sudah lama saya ingin mencoba jenis minuman yang digemari Komunitas Arab di Palu ini. Dalam satu tulisan saya di Blog PaluToday saya menulis keinginan saya mencoba Kopi Jahe Arab ini. (http://wisatakotapalutoday.blogspot.com/2009/12/kopi-kulawi-kaili-vs-kopi-jahe-arab.html) Menurut informasi ada tradisi unik berbuka puasa dengan sajian Kopi Jahe Arab di kalangan Komunitas Arab di kota Palu ini. Kabarnya, setelah azan maghrib berkumandang, jemaah segera "menyeruput" kopi jahe dari gelasnya masing-masing, dan dilanjutkan menyantap makanan ringan.

Nayeb memperlihatkan pada saya, kemasan kopi Jahe Arab yang dia beli di salah satu swalayan di kawasan Jalan SIS Aldjufri, Kecamatan Palu Barat. Kopi Jahe khas Arab yang terbuat dari biji kopi pilihan dan jahe berkualitas,dipadu dengan ramuan rempah khas arab.

"Khasiatnya, selain aroma yang nikmat, juga berfungsi memelihara stamina," ujar Nayeb berpromosi.Nayeb menjual secangkir Rp.10.000 saja.

Bagi mereka yang sering ke Bandar Mutiara, Depot terletak di sisi kanan pintu masuk cek-in Bandara. Menikmati secangkir kopi jahe Arab membuat saya tetap seger selama penerbangan, bahkan menyempatkan diri menulis untuk berbagi dengan pembaca, yang terhormat.

Salam

step-Palu

Baca Sambungan :“Kopi Jahe Arab dari Palu”